Memahami Krasnopol Timah panas Artileri Berpemandu Harapan Tentara Rusia
Perang antara Rusia serta Ukraina yang sudah berjalan lebih dari satu tahun pastinya membuka pemikiran hal metode pertempuran modern yang menitikberatkan daya guna serta pemakaian teknologi canggih buat memenangkan pertempuran. Bagus pihak Rusia ataupun Ukraina memakai bermacam berbagai persenjataan tentara mutahir untuk menaklukkan lawannya tiap- tiap.
Di bagian Rusia, pemakaian teknologi tentara semacam Drone ataupun peluru kendali berpemandu mulai kerap nampak dalam sebagian bulan terakhir. Tidak hanya itu, dikutip oleh web indomiliter. com, tentara Rusia pula dikenal sudah memakai timah panas artileri berpemandu yang diketahui dengan julukan Krasnopol. Timah panas ini berlainan dari timah panas artileri konvensional sebab dipakai dengan metode dipimpin oleh satelit ataupun sistem pencarian yang lain.
Dibesarkan Semenjak Akhir Era Perang Dingin
sistem munisi ataupun timah panas berpemandu Krasnopol dibesarkan oleh KBP Instrument Design Bureu. Mengutip dari web kbptula. ru, sistem ini mulai didesain semenjak akhir perang dingin ataupun pada medio dasawarsa 1980- an. Sistem timah panas berpemandu ini sendiri dibesarkan selaku wujud balasan atas pengembangan amunisi seragam yang dipunyai oleh Amerika Sindikat.
Krasnopol sendiri mempunyai julukan komplit 2K25 Krasnopol serta mulai merambah era percobaan coba pada dasawarsa 1990- an ataupun sehabis runtuhnya Uni Soviet serta cetak biru ini dibesarkan lebih lanjut oleh pihak Rusia. Mengutip dari web kbptula. ru, pengembangan Krasnopol pula berbarengan dengan pengembangan amunisi berpemandu yang lain yang setelah itu diketahui dengan julukan Kitolov- 2.
Memahami Krasnopol Timah panas
Kedua amunisi ini didesain buat bisa ditembakkan dari bedil pekatu kelas 122 milimeter buat versi Kitolov- 2 serta 152 milimeter buat versi Krasnopol. Perbandingan ini dimaksudkan supaya bedil pekatu artileri kelas 122 milimeter serta 152 milimeter Uni Soviet kala itu mempunyai sistem amunisi yang sebanding serta bisa dipakai cocok kebutuhannya.
Bisa Dipimpin dengan Sistem Pencarian Laser
Mengutip dari web militarytoday. com, timah panas artileri Krasnopol didesain mempunyai kapak ataupun wing yang bisa berperan selaku pengontrol pergerakan kala ditembakkan. Munisi artileri ini mempunyai sebagian sistem bimbingan. Antara lain, sistem pelacaka memakai satelit GPS ciptaan Rusia ataupun yang diketahui dengan julukan GLONASS. Adapula sistem pencarian simpel yang memakai sistem pencarian laser ataupun infra- red yang bisa dipimpin oleh prajurit infantri di bumi.
Timah panas artileri ini bisa bawa asal meletup konvensional sampai berat dekat 6 kilogram serta 11 kilogram buat versi terkini. Tidak hanya itu, berat munisi ini sendiri cuma kurang dari 55 kilogram, alhasil mempermudah buat pencantuman peralatan. Timah panas ini sanggup menggapai jarak mulai dari 20 kilometer sampai dekat 40 kilometer buat versi terbarunya. Amunisi ini pula ada buat bedil pekatu kelas 155 milimeter yang diperuntukkan buat pasar ekspor.
Timah panas artiler Krasnopol sendiri dikenal dipakai oleh Rusia, India, Suriah, Republik Orang Tiongkok, Yunani, Aljazair serta pula Ukraina. Sebagian bentrokan yang dikenal jadi area peperangan untuk timah panas ini merupakan bentrokan awam di Suriah serta pastinya perang antara Rusia serta Ukrana.
Berita terbaru yang di suport oleh admin amerika => https://icuestorsc.click/